Pages

Kamis, 03 Mei 2012

Pemain Masa Depan

Mau lihat pemain masa depan Indonesia? Aksi pemain-pemain cilik, beberapa di antaranya kelak menjadi tulang punggung Tim Merah-Putih, saat ini bisa dilihat pada kejuaraan bulutangkis usia dini Tetra Pak Terbuka di Gedung Asia-Afrika, Senayan, Jakarta, 3-10 November. 






Di mata pelatih PB Ratih Banten, Namrih Suroto, sebenarnya banyak pemain berbakat yang beraksi dalam kejuaraan berhadiah total Rp 40 juta itu. Meskipun tekniknya belum sempurna, kalau ditangani dengan benar, pemain-pemain cilik itu nanti diharapkan bisa menggantikan Taufik Hidayat dkk.


''Kita sebenarnya tidak kekurangan bibit. Di sini kualitas pemain juga bagus-bagus. Bakat, teknik, dan stroke mereka juga sudah bagus. Tinggal bagaimana pembinaan ke depan saja. Malah saya bilang bibitnya sekarang luar biasa,'' ujar Namrih di arena pertandingan.


Tak hanya pasangan Sigit Budiarto ketika masih junior itu yang bangga. Pelatih ganda campuran Pelatnas Cipayung, Richard Mainaky, pun melihat sebenarnya banyak pemain potensial yang bertebaran di kejuaraan khusus pemain berusia 12 dan 14 tahun itu.


Yang dibutuhkan sekarang adalah tinggal bagaimana para pemain cilik berbakat itu bisa dibina dengan baik sehingga mereka bisa terus meningkatkan kemampuan dan prestasi. ''Inilah sebenarnya pekerjaan rumah kita,'' sebut Richard ketika mengantar sang putri, Natalia Mainaky, bertanding.


Pemilik klub Ratih Banten, Edwin Harris, juga menyambut positif kejuaraan ini. Pasalnya kejuaraan khusus pemain usia dini di Tanah Air jumlahnya bisa dihitung dengan sebelah jari tangan. ''Padahal, masa depan bulutangkis Indonesia sangat ditentukan para pemain yang ada sekarang ini. Saya sangat senang ada kejuaraan seperti ini,'' ujar Edwin, yang kini memiliki cabang di Serpong, Sukabumi, dan Semarang.


Jadi Pemain Nasional

Dari 1.150 pemain yang mengikuti kejuaraan, banyak yang bercita-cita menjadi pemain bulutangkis nasional. Salah satunya Fikri Iksandi Hadmadi. Pelajar kelas II SMP Negeri 220 Tanjung Duren asal klub Tangkas Jakarta itu kelak ingin menjadi juara dunia.


''Saya senang mengikuti kejuaraan seperti ini untuk mengasah kemampuan,'' ucapnya pendek.


Tahun lalu prestasi Fikri juga tidak buruk. Pemain berusia 12 tahun itu lolos ke semifinal dan dikalahkan Singgih Yulianto (Suryanaga Surabaya) di babak itu. ''Sekarang saya ingin juara,'' katanya.


Impian tinggi juga bukan melulu dimiliki pemain ibu kota. Muhammad Fuad, pemain asal Palopo (Sulsel), juga ingin menjadi pebulutangkis andal kelak. Juara Piala Gubernur Sulsel 2005 itu ingin mengukur kemampuan dengan rekan seusianya di Pulau Jawa.


''Persaingan di Tetra Pak 2007 sangat ketat. Seluruh atlet terbaik Tanah Air akan tampil habis-habisan. Ini tantangan bagi saya, untuk membuktikan diri bahwa atlet daerah layak diperhitungkan,'' tutur pemain kelahiran, Palopo, 4 November 1996 ini.


Munculnya pemain potensial memang jadi sasaran digelarnya kejuaraan ini. Sesuai dengan tema ''Jadilah Pahlawan Bangsa'', kejuaraan merupakan acara puncak dari turnamen bulutangkis yang telah digelar di Bandung dan Surabaya sebelumnya.


Hajatan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat olahraga bulutangkis di Tanah Air dan untuk melatih pebulutangkis usia dini agar dapat mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia di kancah internasional.


Bibit sudah terserak di depan mata, tinggal bagaimana pembina bulutangkis kita bisa tidak memanfaatkan mutiara-mutiara yang belum terasah ini disulap menjadi perhiasan bernilai mahal!


1 komentar:

jaddaabby mengatakan...

Borgata Hotel Casino & Spa - Dr.MCD
We are your one stop 태백 출장샵 shop for fun, friendly 천안 출장마사지 service and delicious 고양 출장안마 dining at Borgata. Featuring luxurious hotel 논산 출장샵 rooms, top-notch casino 충청남도 출장샵 entertainment and

Posting Komentar